Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

SANG PROVOKATOR KEKERASAN

Gambar
Kalangan liberal konon sangat membenci tindak kekerasan, namun anehnya mereka terus menerus memancing provokasi umat Islam agar melakukan kekerasan. Terakhir, mereka menghadirkan seorang feminis-lesbian asal kanada bernama Irshad Manji. Ia diagendakan akan mengisi sejumlah acara forum diskusi di berbagai kota Indonesia. Rangkaian roadshow Irshad Manji diawali di Gedung Salihara dengan disponsori penuh oleh para aktifis liberal, di antaranya Goenawan Muhammad, Ulil Absar Abdalla, Guntur Romli, dan lainnya. Namun baru berjalan beberapa saat saja, acara tersebut terpaksa dibubarkan warga setempat. Warga mengaku merasa teraganggu karena paham lesbian yang dibawa Irshad Manji sangat bertentangan dengan norma-norma masyarakat dan agama.

CUT NYAK DIEN; YOU’RE NEVER DIE

Gambar
Suatu malam di bumi Aceh Darussalam, langit terlihat semakin menghitam. Awan tebal menghijab cahaya bulan dan bintang. Sungguh pekat dan gelap. Sesekali terdengar gelegar halilintar mengancam alam semesta. Percikan kilatnya seakan membelah langit-langit angkasa. Lolongan serigala pun terdengar bersahut-sahutan dan mengerikan. Cut Nyak Dien dan pejuang perempuan lainnya berada di tenda-tenda kecil di tengah hutan belantara. Mereka ditemani temaram lampu yang sayup-sayup memberi penerangan. Sebagian orang lagi berada di luar tenda, mereka tengah berupaya menghentak-hentakkan batu agar bisa menghasilkan api untuk memasak. “Bagaimana, apakah sudah berhasil?” Tanya Cut Nyak Dien dari dalam tenda kepada rekannya yang berada di luar. “Apinya belum menyala, bersabar sejenak ya.” Sahut seorang perempuan. Ketahuilah, di tengah belantara itu, mereka bukan sedang ber- camping , apalagi bersenang-senang. Cut Nyak Dien dan pejuang perempuan lainnya tengah berada dalam pelarian atas ke

MENGUNGKAP SISI LAIN RA KARTINI

Gambar
Indonesia adalah negeri mayoritas Muslim. Namun nyatanya, sejarah umat Islam di negeri ini dikebiri. Salah satunya adalah upaya deislamisasi sejarah perjuangan wanita Indonesia. Padahal Indonesia memiliki segudang tokoh pahlawan wanita dari Sabang sampai Merauke. Di antaranya Martha Christina Tiahahu yang gigih berjuang bersama Pattimura di Maluku, untuk mengusir pendudukan pasukan Kape (Belanda). Kodratnya sebagai perempuan tidak menyurutkan semangat juang dalam melawan tentara Kolonial meskipun dilengkapi persenjataan canggih. Namun apa yang kita ketahui saat ini tentang Martha Christina Tiahahu, sangat mungkin generasi sekarang tidak banyak yang mengenal kepahlawanannya.   Ada perempuan perkasa dari timur, Herlina Efendi yang dianugerahi pending Cendrawasih Emas dari pemerintah RI atas jasanya untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan kolonial Belanda. Semestinya nama Herlina familiar dengan generasi kita apalagi mereka yang duduk di bangku pendidikan, kurikulum sejarah