Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

SIBUK DENGAN KEGIATAN POSITIF

Gambar
“Kami dahulu berada di negeri Mesir selama tujuh bulan dan belum pernah sempat merasakan kuah daging. Siang kami gunakan untuk keliling menuntut ilmu ke majelis para ulama, dan malam harinya untuk pertemuan dan mencatat.  Ketika kami datang ke seorang ulama kami dikabari bahwa dia sakit, maka kami kembali dan kami temukan di jalan ada ikan dijual maka kami membelinya. Dan kami bertiga sampailah di rumah, namun kami sadari jadwal majelis berikutnya telah tiba, maka kami segera pergi tanpa sempat menyantap ikan tersebut. Demikian berlangsung tiga hari sehingga kami tidak sempat memberikan ikan ini kepada yang bisa membakarnya. Kemudian kami memakan ikan tersebut setelah tiga hari dalam keadaan sudah tidak baik kondisinya. (Ibnu Abi Hatim rahimahullah ) Ternyata, dalam urusan semangat mencari ilmu, generasi saat ini jauh di bawah para ulama Islam terdahulu. Dari waktu ke waktu mereka habiskan untuk belajar dan belajar. Mereka tidak sempat untuk menikmati lezatnya kuah daging. Bahkan

PEMBUATAN KARIKATUR NABI; KEBEBASAN PERS ATAU KEBEBASAN MENGHINA?

Gambar
Pagi itu, 30 September 2005, surat kabar terbesar di Denmark, Jyllands-Posten, memuat sebuah karikatur yang menggemparkan dunia. Pasalnya, yang ditampilkan bukan karikatur biasa. Karikatur goresan Kurt Westergaard itu membuat sketsa gambar yang direpresentasikan sebagai sosok Nabi Muhammad Saw. Mereka menampilkan 12 gambar kartun, salah satunya digambarkan sosok bersorban dengan memanggul bom di kepalanya. Mereka bermaksud mengilustrasikan bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah seorang teroris. Pada kartun lain, Nabi digambarkan sedang berteriak kepada sejumlah orang, “Berhenti, kita sudah kehabisan perawan!”  Sungguh keterlaluan, marah, emosi, itulah respon yang diekspresikan kaum Muslim di seluruh dunia. Betapa tidak, Nabi Muhammad Saw. adalah rasul Allah, kekasih Allah, dan panutan bagi umat Islam dihinakan semacam itu. Kecintaan orang Islam kepada sang rasul terakhir itu melebihi kecintaan kepada diri sendiri. Wajar saja jika hal tersebut menyulut kemarahan kaum Muslim seantero du