Jejak-jejak telapak kaki itu membekas di pesisir pantai Nusa Laut Maluku. Seorang anak perempuan tengah berlari dengan riang gembira. Rambutnya terurai panjang dengan ikat merah di kepalanya. Namanya Martha Christina Tiahahu. Senyum mengembang di bibirnya. Dia berlari semakin mendekat lalu berhasil memeluk sang ayah, Kapitan Paulus Tiahahu, yang baru saja kembali dari perjalanannya. Dia sangat senang dan bangga mempunyai ayah sepertinya, seorang pejuang tangguh yang gagah berani dalam melawan kekejaman kolonial Belanda pada tahun 1800-an. Martha Christina diasuh, dididik, dan dibesarkan oleh sang ayah secara langsung karena memang ibunya meninggal dunia semenjak dia masih belia. Darah perjuangan dan keberanian sang ayah mengalir deras ke sanubarinya. Kebenciannya terhadap kesewenang-wenangan penjajah Belanda menorehkan goresan luka mendalam pada dirinya. Apalagi sudah ribuan saudaranya menjadi korban kekejaman dan kerakusan bangsa dari Eropa itu.
Salah satu gelar yang diberikan kepada Yesus adalah Anak Allah. Pada masa Yesus, gelar anak Allah ini tidak memberikan arti dan konotasi bahwa Yasus adalah anaknya Allah, orang-orang Yahudi dan Israel sangat paham bahwa istilah anak Allah adalah simbolik belaka, mereka memahami seseorang dengan gelar anak Allah, berarti ia adalah orang yang sangat diperhatikan Allah, dibimbing secara langsung, diunggulkan dari manusia lain, diberi wahyu atau pendek kata Anak Allah adalah hamba pilihan Allah. Tetapi 40 tahun setelah wafatnya Yesus, yaitu ketika agama Kristen lahir dan mulai dianut oleh orang-orang penyembah berhala maka gelar anak Allah tersebut mulai bergeser maknanya, yang semula berarti hamba Allah kini mulai menjadi bermakna trinitas, yaitu Yesus sebagai Tuhan karena dia adalah Anak Allah.
Feng shui berasal dari kata angin dan air. ( feng = angin, shui = air). Feng shui adalah ilmu dan kepercayaan dari daratan Cina kuno yang bertujuan untuk menata bangunan rumah tinggal dan lingkungan sesuai dengan keselarasan jiwa penghuninya. Dikatakan ilmu sebab feng shui ini dapat dipelajari dan terus berkembang hingga sekarang.[1] Feng shui (Mandarin: 風水) juga berarti ilmu topografi kuno Tiongkok yang mempercayai bagaimana manusia dan Surga (astronomi), dan Bumi (geografi), hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki hidup dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi baik disebut juga napas kosmik naga. Konon, Qi jenis ini dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib baik. namun ada pula Qi buruk yang disebut Sha, Qi pembawa nasib buruk. Terdapat berbagai aliran feng Shui, di antaranya adalah Bintang terbang, waktu, dan topografi. (id.wikipedia.org) Ilmu Feng Shuiyang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ad
Hai, ini adalah komentar,
BalasHapusUntuk menghapus komentar, silakan login dan lihat komentar pada postingan, disitu Anda dapat mengedit atau menghapusnya.