FENG SHUI; ANTARA ILMIAH DAN MITOS


Feng shui berasal dari kata angin dan air. (feng = angin, shui = air). Feng shui adalah ilmu dan kepercayaan dari daratan Cina kuno yang bertujuan untuk menata bangunan rumah tinggal dan lingkungan sesuai dengan keselarasan jiwa penghuninya. Dikatakan ilmu sebab feng shui ini dapat dipelajari dan terus berkembang hingga sekarang.[1] Feng shui (Mandarin: 風水) juga berarti ilmu topografi kuno Tiongkok yang mempercayai bagaimana manusia dan Surga (astronomi), dan Bumi (geografi), hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki hidup dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi baik disebut juga napas kosmik naga. Konon, Qi jenis ini dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib baik. namun ada pula Qi buruk yang disebut Sha, Qi pembawa nasib buruk. Terdapat berbagai aliran feng Shui, di antaranya adalah Bintang terbang, waktu, dan topografi. (id.wikipedia.org)

Ilmu Feng Shuiyang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan yang begitu besar jika kita lihat dari perkembangan jaman ke jaman. Berikut ini, kami berikan informasi sejarah perkembangan ilmu Feng Shui di Tiongkok yang telah diselidiki oleh para pakar sejarahwan kita dari jaman ke jaman :

1. Sebelum dinasti Qin - Masa Pembentukan
(Abad 16 - Abad 2 Sebelum Masehi).
Pada masa sebelum dinasti Qin ilmu Feng Shui dikenal dengan nama Bu Zhai, yaitu metode peramalan dengan menggunakan cangkang kura-kura untuk menilai sebuah lokasi menguntungkan atau tidak. Metode ini sama seperti dengan metode peramalan YiJing dan juga dikenal sebagai Xiang Di atau ada yang menyebutnya Xiang Zhai. Metode utama yang dipakai pada era ini masih sederhana sekali, yaitu :
1) Mengevaluasi bentuk - bentuk tanah dataran tinggi dandataran rendah.
2) Kecukupan air disebuah lokasi tempat, serta pola aliran air.
3) Kualitas tanah, subur atau tidaknya.
4) Area lokasi dengan pusat kota.
5) Memenuhi syarat penghijauan (banyak tanaman / pohon) atau tidak.
Pakar - pakar yang ahli dalam ilmu ini waktu itu disebut dengan istilah Fang Shi, atau seseorang yang mempelajari ilmu alam danilmu metafisika.

2. Dinasti Qin dan Han - Masa Perkembangan (Abad 2 SM - Abad 2 Masehi).
Pada masa ini, ilmu Feng Shui mulai mengalami perkembangan yang mana mulai disebut dengan istilah Kan Yu. Kan Yu adalah sebuah istilah bahwa manusia mengerti kehendak alam semesta, sehingga dimana dia tinggal dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut tanpa ingin melawannya dimana konsep ini terkenal dengan istilah "Tian Ren He Yi". Satu peristiwa penting yang bisa dicatat dalam masa ini adalah Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas mulai terpecah dan masing-masing mulai membentuk teorinya.
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini salah satunya adalah Huang Shi Gong dan Zhang Liang. Mereka juga ahli strategi militer yangmembantu berdirinya dinasti Han.

3. Dinasti Wei dan Jin - Istilah Feng Shui Dibentuk (Abad 2 - Abad 4 Masehi).
"Zang Feng De Shui, Cheng Sheng Qi" adalah perkataan yang konon ditulis oleh Guo Pu dalam bukunya yang berjudul Zang Shu. Guo Pu adalah seorang ilmuwan Taoisme yang juga seorang sastrawan tersohor waktu itu. Sedangkan kitab Zang Shu membahas mengenai bagaimana seseorang yang telah meninggal seyogyanya dimakamkan menurut kaidah-kaidah Feng Shui agar memberikan kemakmuran bagi anak-cucunya. Konsep utama dari kitab Zang Shu rupanya telah mengilhami banyak para pakar Feng Shui di masa-masa berikutnya.

4. Dinasti Sui, Tang, dan 5 dinasti - Penyebaran Ilmu Feng ShuiDi Seluruh Wilayah Tiongkok (Abad 4 - Abad 9 Masehi).
Pada masa ini ilmu Feng Shui telah mengalami banyak kemajuan dibanding dengan masa sebelumnya, karena :
1) Sistim kerajaan berupa Meritokrasi, yaitu siapa yang memiliki jasa akan dipromosikan oleh kerajaan, sehingga sistim ujian kenegaraan telah memiliki peranan yang sangat penting dan dalam ujian tersebut sudah tentu menyangkut ilmu alam termasuk Feng Shui yang kita kenal saat ini.
2) Yang Yun Song, seorang pustakawan dinasti Tang telah memformalisasikan aliran bentuk dengan istilah Xing Shi Pai atau ada yang menyebut aliran ini Jiangsi Pai.
3) Terciptanya konsep dasar Feng Shui, yang disebut dengan Huang Di Zhai Jing
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini cukup banyak, antara lain :
Qiu Yan Han, Si Ma Tou Tuo, Yang Yun Song, Ceng Qiu Ji, Ceng Wen Chan, Liao Yu, Huang Miau Ying dan masih banyak lagi lainnya.

5. Dinasti Song - Masa Keemasan Feng Shui (Abad 9 - Abad 12 Masehi).
Ada 3 peristiwa penting yang bisa diambil pada masa ini, yaitu :
1) Perbedaan antara Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas menjadi begitu nyata.
2) Penggunaan kompas Feng Shui, yang kita sebut dengan Luo Pan mulai umum.
3) Aliran kompas menjadi semakin populer daripada aliran bentuk, dan pada masa ini telah tercatat lebih dari 120 macam aliran Feng Shui kompas.
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini antara lain :
Chen Xi Yi, Wu Jing Luan, Liao Jin Jing, Lai Wen Jun, dan masih banyak lagi lainnya.

6. Dinasti Yuan - Masa Kehilangan Ilmu Feng Shui
(Abad 12 - Abad 13 Masehi).
Ini adalah masa yang paling suram bagi ilmu Feng Shui, mengapa ? Karena pada masa ini, raja-raja dinasti Yuan adalah orang-orang Mongolia (bangsa asing) yang mana mereka menjajah Tiongkok dengan berusaha menekan kebudayaannya agar tidak dapat berkembang. Dalam dinasti ini banyak sekali buku-buku Feng Shuiyang dibakar, sehingga kehilangan jejak selama hampir 100 tahun. Tidak ada satu pakar-pun yang tercatat pada masa ini.

7. Dinasti Ming dan Qing - Ilmu Feng Shui Dipelajari Oleh Orang Awam (Abad 13 - 19 Masehi).
Setelah dinasti Yuan digulingkan dan berdirinya dinasti Ming, ilm uFeng Shui sudah mulai berkembang lagi, akan tetapi ilmu ini sudah dipelajari oleh banyak orang awam dan tidak terbatas pada kaum cendekiawan kerajaan saja. Pada masa ini ada beberapa peristiwa penting yang bisa dicatat :
1) Konsep San Yuan Jiu Yun (3 era 9 periode) mulai diperkenalkan.
2) Pembedaan antara aliran San He dan aliran San Yuan semakin jelas.
3) Teori-teori dan aliran Feng Shui semakin banyak yang berlawanan, membingungkan dan saling menjatuhkan.
4) Karena kehilangan masa 100 tahun dijajah oleh orang Mongolia, banyak aliran yang membawa kembali ideologi Feng Shui dinasti Song dan Tang tanpa latar belakang yang jelas dan saling berlawanan.
5) Pada dinasti Qing, Feng Shui bintang terbang menjadi semakin populer.
Pakar-pakar yang ada pada masa ini cukup banyak, antara lain :
Liu Bo Wen, Leng Qian, Mu Jiang Chan Shi, Jiang Da Hong, Zhang Jiu Yi, Jiang Yao, Zhang Zhong Shan, Wen Ming Yuan, Ma Tai Qing, Shen Zhu Reng, Zhang Xin Yan, dan banyak lagi lainnya.

8. Berdirinya RRC - Ilmu Feng Shui dipelajari Di Seluruh Dunia (Abad 19 - Sekarang).
Setelah berdirinya RRC, Feng Shui mulanya dianggap sebagai ilmu takhayul dan membodohkan rakyat sehingga praktek-praktek ini mulanya dilarang oleh negara selama 50 tahun lebih dan hanya dipraktekkan di negara Hong Kong, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara. Karena pemerintah RRC saat ini masih bersikap skeptis terhadap ilmu ini (tidak dilarang maupun didukung), sedangkan para perantauan Tionghoa sudah menyebar luas di seluruh dunia, maka keadaan di luar negeri tenang-tenang saja dan dapat menyebarkan ilmu ini secara bebas. Sebagian dari mereka bertujuan untuk meneruskan kebudayaan dan tradisi, sedangkan sebagian yang lain bermaksud komersialisasi, sehingga dengan kemajuan teknologi informasi dan transportasi saat ini menyebabkan ilmu ini banyak mengundang peminat dari seluruh dunia tanpa batasan.

Feng Shui dan Agama Taoisme
Feng Shui sangat erat hubungannya dengan agama Taoisme sejak ribuan tahun yang lalu. Hanya saja waktu awal-awal ilmu ini terbentuk, masih belum terdapat sistematisasi yang lengkap seperti sekarang. Lalu apa hubungannya antara Feng Shui dan Taoisme sendiri ? Feng Shui adalah sebuah bagian integral dari agama Taoisme di Tiongkok sejak ribuan tahun yang lalu. 

Seperti yang tercatat pada sejarah bahwa sejak jaman negara berperang (kurang lebih abad 6 SM), pemikiran Taoisme yang diciptakan oleh Lao Zi telah berkembang terus-menerus dari Lao-Zhuang Dao Jia menjadi Huang-Lao Dao Jia. Waktu awalnya Taoisme hanyalah sebatas aliran pemikiran saja, kemudian mulai berkembang menjadi praktek ilmu alam, seperti alkimia, pengobatan, ilmu peramalan, ilmu Feng Shui yang dikenal dengan Wu Shu (5 ilmu seni klasik Tiongkok - Xiang, Bu, Shan, Ming, dan Yi). Waktu itu karena Taoisme masih belum menjadi agama, praktek-praktek ini dilakukan oleh para Fang Shi(seseorang yang mempelajari ilmu alam). Para fang shi inilah yang kelak menjadi para pelopornya berdirinya agama Taoisme. 

Setelah jaman dinasti Han, barulah Taoisme mulai terbentuk menjadi sebuah sistematisasi dalam bentuk organisasi, yang memiliki peraturan, pemujaan, tata-upacara, dan lain-lain yang lengkap membentuk sebuah agama. Mulai dari sinilah Taoisme mulai berkembang biak menjadi pecahan aliran-aliran dari jaman ke jaman. Tidak semua para guru Taoisme mempelajari ilmu Feng Shui karena Tiongkok begitu luasnya dan masing-masing memiliki ketrampilan sendiri-sendiri pada bidang apa yang ingin mereka pelajari. 

Bukti-bukti bahwa ilmu Feng Shui adalah bagian dari agama Taoisme adalah : 
1. Teori "Tian Ren He Yi" (langit dan manusia menjadi kesatuan), yang mewakili istilah Kan Yu (istilah awalnya sebelum istilah Feng Shui diperkenalkan) adalah konsep dari Taoisme. 
2. Teori-teori dasar Feng Shui, seperti : Yin-Yang Wu Xing, sistem Gan-Zhi, sistem Yi Jing, teori He-Tu Luo Shu, 28 konstelasi langit, dll adalah hasil penemuan dari para Fang Shi - yang notabene adalah nenek moyang para guru Taoisme. 
3. Pada dinasti Han akhir, sekitar abad 1 Masehi juga ditemukan kitab manual Taoisme dalam bentuk tata upacara untuk membersihkan energi rumah yang dikaitkan dengan praktek Feng Shui saat itu, dan kitab manual sejenis ini juga terdapat dalam kumpulan kitab suci Taoisme (disebut dengan Dao Zang) yang lain. 
4. Jatuh - bangunnya ilmu Feng Shui dari jaman ke jaman juga dipengaruhi dari jatuh - bangunnya agama Taoisme di Tiongkok yang mewakili kebudayaan dan agama asli orang Tiongkok. 
5. Berdasar Song - Yuan Xue An, yaitu garis silsilah penyebaran ilmu peramalan (termasuk ilmu Feng Shui), tercatat nama-nama seperti : Huang Shi Gong, Wei Bo Yang, Zhong Li Quan, Ma Yi, Lu Dong Bin, Chen Xi Yi, dst mereka adalah guru-guru Taoisme kuno. 
6. Empat penemuan besar dari Tiongkok (kompas, bubuk mesiu, kertas, dan mesin percetakan) disepakati oleh sejarahwan bahwa berasal dari guru Taoisme / Fang Shi - yang mana kompas akhirnya dipakai dalam ilmu Feng Shui. 
7. Guru-guru besar Feng Shui yang dikenal sekarang ini, seperti : Huang Shi Gong, Yang Yun Song, Jiang Da Hong telah dianggap figur dewa oleh kuil-kuil Taoisme di Tiongkok oleh beberapa penduduk setempat di tempat kelahirannya.[2] 

Feng Shui; Antara Ilmiah dan Mitos
Tidak dimungkiri, Feng Shui memiliki sisi positif dalam beberapa hal untuk mengatur keharmonisan alam, rumah dan manusia. Feng Shui mengajarkan secara cerdik bagaimana memilih, mencari, dan memanfaatkan kondisi alam yang baik untuk meningkatkan kebaikan hidup. Feng Shui juga menjelaskan berbagai dampak buruk yang diakibatkan oleh alam apabila perilaku manusia menyalahi atau merusak hukum keselarasan alam seperti memotong bukit atau menimbun laut tanpa mempedulikan dampakekosistem.[3]

Feng shui mengajarkan bagaimana ketiga faktor yaitu alam, bangunan dan manusia sebaiknya hidup dalam sinergi yang baik agar tidak saling merusak dan merugikan. Bumisebagai faktor penopang dalam pandangan budaya timur bukan sekadar benda mati yang bisa diubah, dibentuk, dan dirusak mengikuti keinginan manusia. Tetapi alam lingkungan (termasuk angin, gunung dan sungai) selalu digambarkan sebagai sosok naga yang harus diperlakukan dengan hati-hati. Apabila keseimbangan ekosistem dirusak alam akan murka, dan kehidupan manusia akan binasa. Bangunan, sebagai benda yang dibuat oleh manusia terbuat dari unsur bumi dan diisi oleh nafas kehidupan alam semesta. Sebab itu, bangunan memiliki denyut kehidupan dan akan mewarnai kehidupan yang tinggal di dalamnya.Manusia, sebagai makhluk sosial yang berakal budi, dalam pengaruh alam yang baik akan menghasilkan nilai kesadaran yang bermanfaat bagi kehidupan dirinya dan lingkungannya. Tetapi dalam pengaruh alam yang buruk, ambisinya dapat merusak dirinya dan lingkungan tempat ia tinggal.[4]

Ilmu feng shui, sebagaimana ilmu pengetahuan lain khususnya dalam bidang perancangan bangunan arsitektur, mempunyai beberapa prinsip yang dapat dijabarkan menjadi beberapa bagian yang lebih terinci. Feng shui mengutamakan harmonisasi antara unsur alam pada sebuah bangunan dengan manusia sebagai penghuni. Feng shui mengajarkan kepada manusia untuk menghormati (respek) alam dan lingkungan. Sebagaimana dalam kehidupan rumah tangga, manusia harus mendapatkan respek terhadap masing-masing pasangan agar tercipta keselarasan dan harmonisasi dalam hidup. Bahwa dalam feng shui dikenal istilah “Yin-Yang” yang artinya pria-wanita, keras-lembut, panas-dingin, dan lain-lain. Kedua unsur ini saling melengkapi satu dengan lainnya, sebagai sebuah simbul penyatuan dua sifat dasar yang berlawanan menjadi suatu harmonisasi. Di dalam arsitektur juga dikenal istilah balance(keseimbangan) yang diperoleh dengan menyatukan dua aspek yang berlawanan menjadi suatu harmonisasi yang apik dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.

Penyelerasan energi dalam interior rumah pada prinsipnya dilakukan dengan cara menangkap chipositif masuk ke dalam rumah, mengalirkannya dengan baik ke dalam setiap ruangan dan juga menangkal chi negatif yang datang dari luar, menetralisir yang masuk ke dalam ataupun juga membuangnya. Ruang-ruang penting yang perlu mendapatkan perhatian pada aliran chi ini, yaitu pintu utama "main gate", ruang tamu, ruang bersama atau ruang keluarga, ruang berdoa, ruang kerja, kamar tidur, dapur dan kamar mandi (WC). Hal tersebut dilakukan karena ruang-ruang inilah yang sering digunakan sebagai wadah aktifitas seluruh anggota keluarga.

Dalam arsitektur, penataan ruang dalam (interior) menurut feng shui ini bermanfaat untuk mengalirkan udara dari luar agar senantiasa mengalir ke dalam setiap ruangan sehingga kondisi udara di dalam akan senantiasa berputar. Hal tersebut membuat efek psikologis atau pengaruh kejiwaan yaitu: ruangan senantiasa menyegarkan, tidak sumpek, tidak pengap dan tidak lembab sehingga kesehatan penghuni akan terjaga setiap saat.

Namun sayangnya, dalam feng shui tidak semuanya bersifat ilmiah, ada juga dalam beberapa hal yang mengandung kepercayaan yang bersifat mitos belaka. Misal menempatkan gambar naga di area tertentu dengan menghadap ke arah tertentu.  Pengguna feng shui dianjurkan menempatkan pahatan atau lukisan naga kecil di ruang tamu dengan menghadap ke timur. Konon, seekor naga itu dapat hidup di dalam atau luar rumah dan tetap memberikan uang kepada kita. Dengan demikian, menurut feng shui, gambar naga yang menghadap ke timur akan melancarkan keuangan atau rizki kita.

Selain itu, Sang naga juga harus selalu ditempatkan menghadap air karena kehadiran hawa yang dari air membuat simbol naga itu bangun dan menghembuskan napas chi yang tepat. Jangan pernah menempatkan naga di dalam toilet atau kamar mandi meskipun hanya menghadapnya karena ini menandakan bahwa uang si penghuni sedang dicuci habis. Bahkan saat sang naga menghadap laut, jika ada toilet di antaranya secara simbolis kekayaannya sedang dicuci habis. Dengan kata lain, gambar naga yang ditempat di toilet atau pun yang mengarah ke sana dapat mengakibatkan uang kita dicuci habis, alias dapat menghambat rizki dan keuangan penghuninya.

Tidak hanya itu, menurut feng shui, kita jangan menggantung atau menempatkan gambar naga ke arah selatan, sektor api. Jangan menempatkan gambar naga di atas tempat api karena ini menandakan bahwa energi api sedang membakarnya. Jangan menggunakan karpet naga karena ini sama sekali tidak berpengharapan. Jangan pernah pula menggantung gambar naga di kamar tidur karena akan menimbulkan tenaga yang berlebihan.

Penjelasan mengenai gambar naga di atas sulit untuk dicarikan sisi ilmiahnya. Seperti kondisi keuangan kita akan lancar jika gambar naga itu mengarah ke timur dan menghadap air. Sebaliknya, keuangan kita akan sempit jika gambar naga itu menghadap ke toilet. Selain itu, apa hubungannya secara logis antara gambar naga dengan rizki yang kita dapatkan. Hal ini tidak lain hanya sekedar mitos dari ilmu feng shui yang kental dengan ajaran Taoisme.

Feng shui juga memiliki sisi mitos dalam pembahasan tentang air. Feng shui menyarankan agar aquarium atau air mancur diletakkan di daerah kekayaan dalam rumah kita. Yakni meletakannya di sudut kiri terjauh ketika kita menghadap ke depan rumah. Peliharalah sembilan ikan mas (8 merah dan 1 hitam) atau 100 ikan Gapy dalam aquarium untuk merangsang kelimpahan, 1 atau 5 arwana juga akan memiliki efek. Tempatkanlah air mancur atau pancuran air di luar pintu rumah, lebih baik di sebelah kanan pintu ketika akan masuk. Hal ini, dalam feng shui dipercaya akan memberikan rizki dan kelimpahan.

Ada lagi yang unik, kita dianjurkan pula membuat model kapal layar (dengan layar terbentang) menghadap ruang kerja anda (meja, kasir, komputer) ini akan melambangkan kapal yang berlayar di air yang tenang yang membawa kelimpahan bagi kita. Pastikan semua jalan air jernih lancar untuk merangsang aliran keuangan, jangan biarkan air tersumbat di saluran. Aliran berliku di depan rumah anda membawa nasib baik dan kelimpahan.[5] Ini jelas sebuah mitos dari feng shui yang cukup menggelikan. Bagaimana tidak, hanya dengan menempatkan 8 ikan mas (8 merah dan 1 hitam) dan 100 ikan Gapy akan mendatangkan kelimpahan rizki.

Feng shui tidak menjadi masalah jika hanya sebatas pada sisi ilmiah, seperti bagaimana membuat arsitektur rumah yang baik, rapi, dan sehat. Bagaimana agar sirkulasi udara beredar dengan lancar sehingga dapat menyehatkan penghuninya. Namun feng shui menjadi masalah serius jika dikaitkan dengan ramalan keuangan, nasib, jodoh, keberuntungan, dan bencana. Karena hal itu jelas tidak berhubungan langsung, tidak logis, dan cenderung hanya mitos. Semua hal yang disebutkan di atas masih menjadi rahasia Allah, tidak diketahui oleh siapapun. Dan ketika manusia berupaya mereka-reka, jelas ini adalah sebuah kesombongan di luar batas kemanusiaannya.

Matteo Ricci (1552-1610), salah satu pendiri misi Yesuit Cina, bercerita tentang feng shui master (geologi, dalam bahasa Latin) mempelajari calon lokasi konstruksi atau situs kuburan "dengan mengacu pada kepala dan ekor dan kaki naga tertentu yang seharusnya tinggal di bawah tempat itu". Sebagai misionaris Katolik, Ricci mengecam keras "ilmu terpendam" geomancy bersama dengan astrologi sebagai superstitio absurdissima lain dari kafir: "Apa yang bisa lebih absurd daripada membayangkan mereka bahwa keselamatan keluarga, kehormatan, dan seluruh keberadaan mereka harus tergantung pada hal-hal sepele seperti sebuah pintu yang dibuka dari satu sisi atau lainnya, seperti hujan yang jatuh ke halaman dari kanan atau dari kiri, jendela dibuka sini atau di sana, atau satu atap yang lebih tinggi dari yang lain? "[6]

Feng Shui, Tathayur, dan Ramalan
Feng shui mulai marak di Indonesia pada tahun 1997 / 1998.  Saat itu dalam ilmu Feng Shui, tahun 1998 merupakan tahun macan. Menurut para ahli mereka, tahun macan adalah tahun keras yang siap mencengkeram manusia. Untuk itu diperlukan usaha meredamnya. Salah satu cara adalah dengan memajang tanaman bambu emerald alias dracaena sanderiana yang mereka sebut bambu rezeki ataulucky bamboo di tiap rumah, kantor dan tempat usaha. Dan untuk mendatangkan keselamatan dan keberuntungan maka digunakanlah tanaman pachira yang diletakkan di tiap sudut ruangan.

Masyarakat keturunan China sebagai pecinta feng shui jelas sangat mempercayai hal ini. Tak ayal lagi di awal tahun 1998, permintaan akan tanaman tersebut melonjak drastis. Yang celakanya, masyarakat muslim kita, termasuk pengusahanya ikut-ikutan latah dengan turut mempercayai dan memajangnya. Hal ini tentu sangat menyedihkan sekali. Apalagi ditambah musibah dengan krisis moneter kala itu yang melanda negeri ini yang terjadi di akhir tahun 1997. Ini semakin memperparah kecemasan mereka terhadap harta duniawiyah yang mereka usahakan, sehingga keimanan mereka terkikis.

Mereka lebih percaya pada lucky bamboo yang akan membawa peruntungan dibandingkan dengan rizki dari Allah SWT. yang melimpah ruah.  Padahal bambu hanyalah ciptaan Allah yang sama sekali tidak dapat membawa manfaat dan mudharat, sial atau pun beruntung. Meyakini sebatang bambu yang dapat membawa keberuntungan adalah kepercayaan ala zaman purba yang masih mempercayai tradisi animisme.  Hal seperti ini sangat jelas bertentangan dengan nilai-nilai tauhid yang menegaskan bahwa Allah Azza wa Jalla sebagai satu-satunya pemberi rezki.

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (Hud: 6)

Pada tahun 2012, para ahli feng shui kembali melakukan serangkaian ramalan mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Mereka menyebutnya Tahun Naga Air, dikenal dengan tiga unsur utama yakni, air, api, dan udara. Pakar feng shui memperkirakan, banyak orang akan mengalami masalah kesehatan di tahun ini terutama yang memiliki shio tikus. Ramalan 2012 shio naga ini disampaikan pakar fengshui internasional, Marites Allen dalam sebuah tulisan di situs resminya. Tidak disebutkan penyakit apa yang akan mewabah, namun secara umum masalah kesehatan akan meningkat di tahun naga air yang dimulai tanggal 23 Januari 2012.

Meski berlaku secara umum, Master Allen mengatakan bahwa peningkatan masalah kesehatan akan paling terasa dampaknya pada orang-orang yang memiliki shio tikus. Sebaliknya, pengaruhnya pada beberapa shio tertentu akan lebih sedikit dibanding yang lain. "Tahun 2012 secara umum akan memberi peruntungan yang lebih baik pada orang-orang yang terlahir pada tahun macan, kelinci, kuda dan kambing," kata Master Allen dalam tulisannya tersebut, seperti dikutip dari Inquirer.net.

Selain itu, tahun naga juga sering dikaitkan dengan bencana alam khususnya gempa bumi seperti yang terjadi pada tahun 1952, 1964, 1976, 1988 dan 2000. Artinya penyakit yang berhubungan dengan bencana seperti masalah pernapasan dan sanitasi diperkirakan akan meningkat. Karena tahun naga kali ini memiliki elemen dominan berupa air, maka Master Allen menyarankan agar energinya diimbangi dengan unsur api. Berdasarkan fengshui, solusi yang diberikan Amster Allen sungguh sangat tidak masuk akal. Yakni dengan memakai pakaian berwarna terang seperti merah, pink dan oranye.

Ahmad Syarwat, ahli konsultasi syariah, dalam sebuah forum tanya jawab mengatakan kepercayaan kepada Feng-Shui ini sebenarnya tidak memiliki penjelasan ilmiyah. Dan umumnya lebih merupakan kepercayaan belaka. Menurut kacamata Islam, kepercayaan seperti ini lebih dekat kepada at-tathayyur dan juga ramalan (‘arrafah).
At-tathayyur asal katanya dari thair yang artinya burung. Maksudnya orang Arab jahiliyah terbiasa mempercayai pertanda dari burung yang terbang melintas. Misalnya, bila hendak bepergian lalu tiba-tiba ada seekor burung terbang melintas, maka dia menghentikan niatnya karena terbangnya burung tadi pertanda akan adanya nasib naas yang akan menimpanya. Perbuatan seperti ini masuk dalam bab syirik dalam aqidah Islam. Dan harus dihindari sejauh mungkin.

Lain halnya bila memang ada penjelasan ilmiyah atas kejadian itu. Misalnya bila ada fenomena hewan berlarian dengan cepat dan gelisah, lalu dianalisa bahwa perilaku itu menunjukkan ada gejala alam seperti gempa bumi atau gunung meletus, di mana hewan itu mampu merasakan semacam getarannya terlebih dahulu ketimbang indera manusia, baik karena perubahan suhu, tekanan, gelombang elektro magnetik dan sebagainya, maka hal itu jelas dibolehkan. Karena sesuai yang bersifat fenomena ilmiyah.

Sedangkan bila kita percaya bahwa rezeki kita akan macet bila rumah kita menghadap ke utara dan lubang angin menghadap ke timur, tanpa ada penjelasan ilmiyahnya, jelas ini adalah tathayyur. Dan ini adalah kepercayaan yang akan menghantarkan kita kepada syirik itu sendiri. Sebagai muslim, perbuatan seperti ini tidak boleh dilakukan karena yang mengatur rezeki, nasib, jodoh dan maut adalah Alah SWT. Selama Allah tidak memberi keterangan akan hal itu dan juga tidak ada keterangan ilmiyahnya, maka tidak ada halangan dalam hidup ini.

Selain masuk bab tathayyur, masih menurut Ustadz Ahmad Syarwat, feng shui juga bisa masuk ke dalam bab ramalan (‘arrafah). Dan ini pun hukumnya haram dilakukan bagi seorang muslim. Sebagaimana dalil hadits nabawi berikut ini.
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda, ”Barang siapa yang mendatangi tukang ramal lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka ia telah kufur apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW.” (agama Islam) (HR Abu Daud, Bukhori, Ahmad dan Tirmidzy)

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu hal dan membenarkan apa yang dia katakan, maka sholatnya tidak akan diterima selama 40 hari.” (HR Muslim 4/1751)

Buat seorang muslim, ia menegaskan bahwa fengshui itu haram hukumnya untuk dipercayai, bahkan tetap haram walau sekedar bertanya kepada ahli fengshui tanpa mempercayai ramalannya. Fengshui juga bukan untuk dibuat main-main dan tetap diharamkan meski kita bertanya sekedar untuk main-main belaka.[7]

Penjelasan yang disampaikan ustadz Syarwat di atas adalah sebagai upaya antisipasi agar umat Islam tidak terjatuh pada tathayyur dan ramalan, mengingat keduanya berakibat fatal pada keimanan dan keislaman kita. Feng shui yang berasal dari budaya Tiongkok Purba yang mendewakan alam semesta tentu sangat tidak seiring dengan keyakinan Islam yang hanya meyakini Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan, Pemberi rizki, dan Penentu takdir. Dalam Islam, benda-benda di alam semesta yang diyakini dewa dalam feng shui adalah hanya sebagian dari cipataan Allah SWT. Ia sangat tidak layak untuk dikeramatkan, apalagi bisa berpengaruh pada nasib manusia. Kepercayaan ramalan ala feng shui menyangsikan kehebatan Allah SWT sebagai pemberi rizki dan penentu takdir manusia.

Wallahu a'lam bish showab
Mudah-mudahan bermanfaat..

 By Saefurrohman

[1] Andie A. Wicaksono, Menata Interior Sesuai Feng Shui (Jakarta: Penebar Swadaya, 2006), 3.

[2] http://www.klikfengshui.com/artikel/sejarah&tradisi/4_feng_shui_&_taoisme.php

[3] Mas Dian, Feng shui Lahan Rumah Tinggal (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), 4.

[4] Ibid., 7.

[5] Denise Linn, Feng shui For The Soul ( Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 2002) 188.

[6] "China in the Sixteenth Century: The Journals of Matteo Ricci", Random House, New York, 1953. Book One, Chapter 9, pp. 84–85. This text appears in pp. 103–104 of Book One of the original Latin text by Ricci and Nicolas Trigault , De Christiana expeditione apud Sinas suscepta ab Societate Jesu, dikutip dari wikipedia.org.

[7] www.eramuslim.com

Komentar

  1. Selamat datang Di Situs Bandarq Terbaik Di Asia
    Rasakan sensasi serunya bermain di Situs Sahabatpoker

    Yukk.. Buruan Mainkan gamenya, Jadilah Pemenang dalam situs Faforite Anda
    Nikmati 8 Game Dengan Kualitas Terbaik Di Asia Hanya Di Situs Sahabatpoker :
    ✰ Poker
    ✰ Capsa susun
    ✰ DominoQ
    ✰ AduQ
    ✰ BandarQ
    ✰ Bandar poker
    ✰ Sakong Online
    ✰ Bandar66 ( New Game )

    Promo Yang Berlaku Saat ini:
    => Bonus Refferal 15% + 5%
    => CashBack : 0,5% ( SETIAP MINGGU )
    => Minimal Depo Rp. 20.000,-
    => Minimal WD Rp. 20.000,-

    Pelayanan dan Sistem Di Situs Sahabatpoker :
    => 100% Member Asli
    => Pelayanan DP & WD 24 jam
    => Livechat Kami 24 Jam Online
    => Bisa Dimainkan Di Hp Android & IOS
    Kartu Bagus, Boleh Banding , Service Boleh Tanding !!!

    Akses Dengan Link Resmi :
    ✰ Sahabatpk88.com

    << Contact_Us >>
    ✰ Website : Sahabatpoker
    ✰ Instagram : sahabatpoker_official
    ✰ Twiter : Sahabatpoker_Official
    ✰ vk.c0m : Bandarq Terbaik Di Asia
    ✰ Line : sahabatpoker
    ✰ WhatsApp : Sahabatpoker
    ✰ INFO LENGKAP : Sahabatpoker_Official

    Sahabatpoker Agen Domino99, Poker Online, Bandarq Terbaik Di Asia

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutiara dari Nusa Laut (Jejak Juang Martha Christina Tiahahu)

Apakah Yesus Anak Allah ?