FENOMENA RAMALAN DAN BUDAYA PAGANISME

Masih ingatkah anda dengan Paul si gurita? Dia menggegerkan seluruh du­nia setelah me­ramal semua pemenang per­tan­dingan  Piala Dunia di Afrika Selatan, termasuk memprediksi keka­la­han Jerman dari Spanyol di ba­bak semifinal. Paul juga mempre­diksi Spanyol tampil sebagai jua­ra setelah di final me­na­kluk­kan Belanda lewat gol semata wa­yang dari Andres Iniesta. Pe­me­rin­tah Spanyol bahkan meng­anu­ge­rahi Paul sebagai warga ke­hor­matan Kota Carballino, Spanyol. Sebuah kontradiksi yang menggelikan mengingat masyarakat Barat katanya maju secara teknologi dan informasi, namun masih mempercayai dengan ramalan dari seekor gurita.

Seorang pesulap kenamaan, Deddy Corbuzier juga meramal siapa pemenang kompetisi Piala Dunia 2010. Dia menulis hasil ramalannya pada secarik kertas lalu digantungkan di sebuah tempat di Electronic City kawasan SCBD, Jakarta. Deddy Corbuzier  memprediksikan team yang akan menang di piala dunia 2010 dengan memberikan Kode NC1253HZ6. Nah kode tersebut sangat membingungkan bagi banyak orang, ada
yang menebak bahwa itu adalah kode untuk inisial negara tertentu. Namun ada pula yang mengira kode itu bisa digunakan untuk beberapa alternatif pilihan. Pada hari senin, 12 Juli 2010, kotak itu akhirnya diturunkan setelah pertandingan final antara Spanyol kontra Belanda. Kotak yang berisi prediksi Deddy Corbuzier yang terkunci rapat pun dibuka. Secarik kertas diperlihatkan dan terlihat bertuliskan Belanda - Spanyol 0-1. Ada coretan di kertas kecil itu. Sebelumnya tertulis 0-2 namun angka 2 tercoret dan di samping kanannya ditulis angka 1. 0-1 sama dengan hasil final Piala Dunia. Deddy mengatakan ia sempat salah saat 'bersemedi' 11 Juni lalu sebelum kemudian melakukan koreksi. (vivanews.com)[1]

Selain itu, ada Mama Lauren, seorang perempuan yang konon katanya memiliki aura indigo yang membuatnya memiliki vision/penghilatan akan masa depan. Suatu ketika, ada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi di tahun 2012. Mama Lauren mencoba menjelaskan vision tentang 2012 dan dia tidak menyebutkan tahun 2012 tapi tahun 2013. Mama Lauren tidak yakin akan terjadi tumbukan/tubrukan/senggolan seperti yang diramalkan bangsa Mayan. Tapi yang jelas dan pasti mama Lauren menyebutkan bahwa “akan terjadi kiamat mikro yang akan berpengaruh terhadap iklim dan cuaca” lebih tepatnya di sebabkan dari 2 sumber yang pertama adalah gempa bumi yang sangat dashyat dan yang kedua adalah tumbukan meteor. Mama lauren juga mengungkapkan ramalannya bahwa nantinya bumi akan berubah total dia mengumpamakan indonesia mungkin berada di cina, berarti bumi akan seperti bola bocor dimana angin akan keluar dan merubah struktur luar. Namun belum juga membuktikan ramalannya, Mama Lauren telah meninggal dunia pada tanggal 17 Mei 2010.

Fenomena di atas adalah sebuah fakta bahwa ramalan sudah menggejala di tengah masyarakat kita. Ia bisa disaksikan di televisi, radio, internet, majalah, sampai di ponsel sekali pun. Ramalan biasanya dilakukan oleh para dukun, tukang tenung, ahli sihir, ahli sulap, ahli fengshui, ahli perbintangan, dan lainnya. Peminatnya tidak hanya remaja, bahkan orang tua pun banyak yang menggemari ramalan untuk mengetahui sebenarnya seperti apa masa depan mereka, baik itu rezeki, jodoh, asmara, keturunan, dan lainnya. Jika akan terjadi ramalan buruk, mereka akan gundah dan takut akan berjumpa dengan nasib itu. Namun jika akan terjadi nasib bahagia, mereka bersorak-sorai dan mengelu-elukan sang peramal, apalagi jika kebetulan ramalannya itu tepat.

Jika sudah begini, manusia sudah mulai kehilangan sisi kemanusiaannya. Dia sudah mulai memasuki dan melanggar hak prerogatif Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Padahal kita semua tahu, hanya Allah yang bisa menentukan baik dan buruknya nasib seseorang. Ia tidak akan pernah diketahui siapa pun, karena nasib (takdir) adalah perkara gaib. Baik malaikat, jin, apalagi manusia tidak akan dapat mengetahuinya. Allah SWT berfirman: “Katakanlah: "tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (QS. An-Naml: 65)

Ramalan Astrologi; Warisan Suku Babilonia Kuno

“Ramalan Bintang Aries 28 November – 4 Desember 2011Pikirkan rencana jangka panjang di pekan ini. Jangan memikirkan rencana jangka pendek yang kesannya terburu-buru. Setidaknya, Anda harus punya persiapan ke depan setelah melakukan sesuatu. Jangan abaikan nasihat dan masukan dari teman. Coba dengarkan dan pikirkan kembali masukan dari mereka. Semua hal akan jauh lebih baik bila Anda melakukannya dengan tenang dan terburu-buru. Cinta: Kemampuan Anda membuat orang nyaman berada di dekat Anda patut diacungi jempol. Dia merasa diperhatikan dengan hal-hal detail yang selalu  muncul di benak Anda. Karena itu, jangan buat kencan berantakan hanya karena melihat Anda terlalu sensitif dan selalu berpikiran negatif terhadap semua hal.”



Kutipan di atas adalah ramalan yang penulis dapatkan dari satu situs yang khusus memuat tentang ramalan bintang. Mungkin ada beberapa hal yang memang sesuai dengan apa yang sedang kita alami. Namun jika diamati lagi, apa yang diramalkan itu memang suatu hal yang masih umum yang mungkin dialami oleh semua orang. Seperti rencana jangka panjang, meminta masukan dan nasehat orang lain, dan membuat orang nyaman di sekitar kita, hal itu memang suatu yang kerap dialami oleh setiap orang. Mungkin hal ini dilakukan agar ramalan bintang mereka tidak terlalu meleset jauh dan bisa menjadi pembenaran bagi si korban. Tujuannya hanya sebatas agar si korban mulai percaya dan meyakini ramalan itu. Sampai di sini saja, misi mereka bisa dikatakan berhasil.

Ahli astrologi, yang biasa disebut astrolog, mempercayai posisi benda-benda langit berpengaruh pada kehidupan manusia. Posisi bintang-bintang di angkasa tersusun dalam pola tertentu yang disebut dengan rasi bintang. Kebudayaan Babilonia mengenal 12 rasi bintang yang kita kenal dengan nama zodiak. Zodiak ini sudah berkembang sejak 2000 SM di Babilonia Kuno. Kedua belas zodiak itulah yang tercantum  dalam ramalan bintang di Koran atau majalah, yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces. Zodiak inilah yang menjadi rujukan untuk menentukan nasib dan masa depan seseorang dalam astrologi.

Astrologi dipercaya sudah ada sejak tahun 2000 SM dan diciptakan oleh suku Babel (Babil/Babilonia) di daratan Mesopotamia, daratan utara sungai Trigis dan Efrad yang memang dikenal sebagai bangsa penyembah benda-benda langit yang diceritakan dalam kitab Perjanjian Lama. Mereka menganggap matahari, bulan, dan berbagai objek benda langit sebagai dewa-dewi mereka dan percaya bahwa mereka dapat meramal masa depan dari pergerakan benda-benda langit tersebut. Bangsa Babilonia Kuno inilah yang juga dipercaya telah berhasil menemukan angka 666 yang kemudian dipercaya sebagai angka setan oleh para penganut Kristen.

Bangsa Babel mulai menyebar ketika bangsa Persia dan Media mengalahkan mereka pada tahun 539 SM dan menghentikan segala praktek kegiatan lama bangsa Babel untuk kemudian diganti dengan praktek mereka sendiri. Bangsa Babel yang hijrah ke daratan Eropa Selatan (Roma dan Yunani) mulai melanjutkan praktek mereka tentang ilmu perbintangan dan menurunkannya ke anak-anak dan cucu mereka. Kemudian pada sekitar akhir abad 2 SM setelah peristiwa Alexanria, ilmu Astrologi bangsa Babel ini bercampur dengan tradisi dari Mesir sehingga menyebabkan terciptanya Astrologi Horoskop yang kemudian menyebar dengan cepat ke Eropa, Timur Tengah dan India hingga kemudia kita kenal sampai saat ini.



Beda Astrologi dan Astronomi

Kita perlu membedakan antara astrologi dan astronomi. Astrologi tidak sepenuhnya sama dengan astronomi. Astronomi sering dikelirukan dengan astrologi, dan sebaliknya. Karena banyak ilmuwan menganggap bahwa astrologi tidak mengikuti metode ilmiah dari negara barat, maka kebanyakan mereka secara umum menolak astrologi untuk menjadi ilmu astronomi dan cukup mengklasifikasikan sebagai ilmu semu. Astrologi secara mendalam pernah digabungkan dengan astronomi, dan perbedaan jelas di antara keduanya diungkap kembali pada masa Galileo. Dia ialah orang pertama yang menggunakan metode ilmiah untuk menguji pernyataan obyektif tentang langit. Astronomi bermaksud mengerti jalannya fisik alam semesta. Hal ini secara khusus sangat menarik dan relevan di astrologi. Fokus utama kebanyakan bentuk astrologi atas korelasi yang tak terbukti antara gerakan fisik badan langit, dan berbagai urusan manusiawi, seperti peristiwa dunia, peristiwa di jiwa pribadi orang, dan bawaan sejak lahir ciri kepribadian. (id.wikipedia.com)

Selain itu, astronomi memperlajari fisik bintang serta berbagai fenomenanya. Astronomi mempelajari, memahami, dan meramalkan peristiwa alam yang terjadi di alam semesta, namun tidak mengkaitkannya dengan kehidupan manusia. Astronomi berkembang dengan dasar ilmiah bukan perkiraan yang dilakukan astrologi. Misal dalam hal ramalan cuaca, astronomi tidak memprediksi keadaan cuaca suatu daerah berdasarkan rasi bintang ini dan itu. Namun memang berasal dari gejala alam yang berpengaruh dan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dalam suatu wilayah. Bahkan masyarakat sangat dianjurkan untuk mengikuti ramalan cuaca agar bisa mempersiapkan diri jika terjadi sesuatu pada masing-masing wilayahnya.

Astronomi juga berkembang pesat pada dunia Islam karena Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, memuat fenomena bintang-bintang pada ayat-ayatNya. Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah: 36)

Adapun ramalan astrologi sangat jauh dari sisi ilmiah. Ia sekedar mitos dari suku Babilonia Kuno yang dibungkus dengan nuansa yang seakan-akan modern. Suku Babilonia mengimani bahwa benda-benda langit adalah dewa-dewa yang mereka agung-agungkan. Para Dewa itu konon dapat memberitahukan nasib seseorang di masa akan datan. Hal demikian jelas adalah perilaku primitif yang masih mempercayai bahwa benda-benda mati dapat memberikan kekuatan atau pengaruh pada manusia. Tidak jauh beda dengan kaum-kaum penyembah paganisme yang menyembah patung, karena keduanya sama-sama percaya pada sebuah benda mati.

Maka dari itu, tidak aneh jika Nabi Muhammad SAW. menyamakan orang yang belajar ilmu perbintangan dengan tukang sihir. Karena keduanya sama-sama mempercayai ada kekuatan lain selain dari Allah SWT. Beliau bersabda: "Barangsiapa yang mempelajari ilmu dari bintang-bintang, berarti telah mempelajari salah satu cabang dari ilmu sihir. Semakin bertambah ilmunya, semakin dalam ia mempelajari sihir tersebut." (HR. Abu Dawud).

Dalam hadits lain, Rasulullah bahkan telah menegaskan bahwa orang yang meramal dan diramal tidak dimasukkan ke dalam golongan beliau. "Bukan termasuk golongan kita orang yang meramal atau minta diramalkan, orang yang berdukun atau minta didukunkan, orang yang menggunakan sihir (santet) atau mengambil faidah dari ilmu santet." (HR. Al Bazzar)

Bintang Menurut Al-Qur’an

Al Qur’an al Karim telah menjelaskan kepada kita tentang alam semesta, termasuk bintang. Al Qur’an tidak mengajarkan kepada manusia untuk mempercayai adanya dewa-dewi pada bintang. Ia juga tidak mengajarkan manusia untuk meramal nasibnya dengan posisi bintang-bintang. Namun Al Qur’an menyebutkan ada beberapa fungsi bintang, di antaranya untuk melempar setan-setan yang akan mencuri berita langit. Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat Al Mulk, “Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 5) Dengan demikian, jika ada syetan yang berupaya mencuri kabar dari langit, baik itu tentang ramalan atau lainnya, Allah SWT menugaskan bintang-bintang untuk melempar para syetan dengan percikan api.

Dalam ayat lain disebutkan, “Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.” (QS. Al Jin: 9-10).

Fungsi selanjutnya adalah sebagai alat penunjuk arah bagi manusia. Mereka dapat mengetahui arah jalan mereka dengan melihat posisi rasi bintang. “Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 16). Selain itu, bintang juga berfungsi sebagai penghias langit dunia. Malam yang gelap dan kelam menjadi indah dengan adanya bintang-bintang yang berkelipan. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang.” (QS. Al Mulk: 5) Dalam ayat lain, “Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang.” (QS. Ash Shofaat: 6)

Maka dari itu, di luar fungsi di atas, apalagi menjadikan bintang untuk meramal nasib manusia di masa yang akan datang, adalah hanya sebuah keyakinan primitif dari suku Babilonia Kuno dan sangat tidak sejalan dengan Islam. Karena kita semua tahu bahwa bintang-bintang hanya makhluk Allah di alam semesta dan sudah pasti tunduk dibawah kendaliNya. Posisi bintang-bintang adalah satu hal tersendiri yang tidak bisa dikait-kaitkan dengan nasib manusia di dunia. Masa depan manusia adalah suatu yang gaib dan misteri yang tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah ‘Azza wa Jalla.

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

Wallahu a'lam bish shawab

Komentar

  1. SAYA ATAS NAMA IBU DARMAYANTI DARI MALAYSIA MENGUCAPKAN Puji tuhan terimah kasih AKI DARMO atas nomor yang Aky kasih kekami ini yang pertama kalinya kami menang togel 4D .modal usaha kami sebelumnya habis semua gara-gara togel,tapi atas bantuan nomor jitu AKI DARMO kami akan buka usaha kami kembali.tapi sebenarnya kami juga hampir putus asa karna persyaratan dari Ky ,tapi kami berusaha pinjam kiri kanan untuk menyelesaikan persyaratan yang diminta Aky.akhirnya saya dapat angka jitu dari AKI DARMO dan tembus langsung 4D .bagi teman-teman yang punya masalah ingin menang melalui angka jitu AKI DARMO silahkan hubungi AKI DARMO DI NO,(082-310-142-255) SLAHKAN GABUNG JAI MEMBER AKI DARMO

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutiara dari Nusa Laut (Jejak Juang Martha Christina Tiahahu)

Apakah Yesus Anak Allah ?

FENG SHUI; ANTARA ILMIAH DAN MITOS