Mau Sukses Berbisnis? Harus Baca Buku
Jika saya adalah seorang pebisnis. Apa
saya perlu baca buku? Apa manfaatnya? Bukankah bisnis urusannya dengan uang? Mohon
disimak. Penulis akan paparkan fakta kehidupan para pebisnis besar. Apakah
mereka hanya fokus berdagang. Enggan membaca buku?
Jika kita membaca biografi para pebisnis
besar, ternyata kesuksesan bisnis mereka berbanding lurus dengan kegiatan
membaca buku. Bill Gates, orang terkaya di dunia pada masanya merupakan seorang
kutu buku. Dia membaca sekitar 50 buku dalam setahun.
Kita bisa menghitung. Jika 50 buku
pertahun, maka Bill Gates mampu mengkhatamkan 3 buku dalam satu bulan.
Apa gunanya baca buku? Bukankah dia
sudah sangat sibuk dengan bisnisnya. Silakan simak jawaban Bill Gates
sebagaimana dilansir oleh detik.com dalam kutipan berikut:
“Membaca adalah salah
satu cara utama bagiku untuk belajar dan telah kulakukan sejak masa
kanak-kanak. Belakangan ini, aku memang mengunjungi tempat-tempat menarik,
bertemu dengan para ilmuwan, dan menyaksikan banyak kuliah online. Tapi membaca
masih tetap menjadi cara utama bagiku untuk mempelajari hal-hal baru dan menguji
pemahamanku.”
Motivasi beliau tetap membaca buku adalah
karena ingin ‘belajar pada hal-hal yang baru’. Beliau ingin selalu menjadi
pembelajar. Hasilnya, beliau selalu berinovasi dalam berbisnis. Tidak pernah
merasa puas. Selalu ada yang baru. Inilah mengapa membaca buku bisa
menguntungkan. Kalau tidak untung, untuk apa Bill Gates baca buku?
Orang terkaya ketiga di dunia tahun 2015
versi Forbes juga memiliki kebiasaan sama. Dia lah Warren Buffett. Kekayaannya
ditaksir mencapai $69,6 miliar, atau kira-kira Rp. 696 triliun. Wow. Lalu apa
spesialnya dibahas di sini.
Ternyata, Warren Buffett tidak menghabiskan
seluruh waktunya untuk berbisnis. Dia habiskan 80 persen waktunya untuk membaca
buku. Dia mampu membaca 600 - 1000 halaman dalam satu hari! Wah! Kok bisa.
Buffett pernah ditanya tentang bagaimana
mempersiapkan karier investasi, dia hanya menyarankan kepada yang bertanya
untuk membaca buku 500 halaman setiap hari. Dia mengibaratkan membaca seperti
menanam bunga yang masih kuncup. Mengutip CNBC, dia berkata:
"Begitulah cara
kerja ilmu. Membaca itu membangun, seperti keuntungan yang berlipat ganda.
Kalian semua bisa melakukannya, tapi aku jamin tidak banyak dari kalian yang
akan melakukannya,"
Membaca adalah investasi besar bagi
bisnis. Dari buku, anda bisa belajar manajemen, marketing, ekonomi, dan
lainnya. Bisnis dari hasil kajian membaca buku akan berbeda dengan yang tidak,
baik dari sisi strategi bisnis dan implementasi. Hasilnya pun tentu akan jauh
berbeda.
Dari buku, kita bisa mengambil pelajaran
dari pengalaman hidup seseorang. Baik pengalaman sukses atau pun gagal. Dari
buku, kita bisa mengikuti jejak sukses mereka. Dari buku pula, kita juga tidak
perlu mengulang kembali kegagalan mereka. []
Penulis: Saeful R.
Komentar
Posting Komentar