Prioritas Bacaan Buku Menurut Para Ulama


Jumlah buku sangat banyak. Tidak mungkin seluruh buku yang ada di jagad raya ini kita baca semua. Sebab kemampuan tenaga dan waktu kita terbatas. Untuk itu, harus ada skala prioritas bacaan. Buku mana yang harus dibaca terlebih dahulu.
Dr. Raghib Assirjani, dalam bukunya berjudul “Alqira’ah Manhajul Hayah” sudah memberikan panduan, bagaimana seharusnya menentukan prioritas bacaan buku. Beliau merumuskan 10 bacaan utama bagi seorang Muslim berikut ini.
Pertama, bacalah Al-Qur’an Al-Karim. Seorang ulama pernah berkata, “Wajib bagi seorang Muslim untuk bersungguh-sungguh dalam mengkhatamkan Al Qur’an sebulan sekali atau kurang dari satu bulan.”
Kedua, bacalah Hadits Nabi. Bagi seorang Muslim, hadits merupakan sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur’an. Mungkin banyak di antara kita yang giat membaca Al-Qur’an. Namun sangat sedikit sekali dari umat Islam yang secara rutin membaca hadits Nabi. Padahal di dalamnya terdapat faidah yang besar.
Kata Dr. Raghib Assirjani, kita dapat mulai dari Hadits Arba’in Nawawi karangan Imam Nawawi, lalu Riyadhus Shalihin (juga karangan Imam Nawawi). Kemudian, bisa juga membaca Lu’lu wal Marjan, yakni hadis yang disepakati oleh dua Imam (Imam Bukhari dan Muslim). Bisa juga intisari hadits Imam Bukhari dan Muslim. (Dr. Raghib Assirjani, Manhajul Hayah, hal. 16)
Ketiga, Bacalah buku-buku yang berisi Ilmu Syar’i. Ilmu-ilmu Syar’i sangat banyak. Di dalamnya terdapat cabang-cabang. Bacalah satu persatu secara bertahap. Dengan membaca buku-buku Ilmu Syar’i, maka kita sudah menanam pondasi yang kuat untuk mengarungi kehidupan ini. Mulailah dengan buku yang paling ringan dan tidak tebal. Kemudian secara bertahap, ditambah sedikit demi sedikit.
Dr. Raghib Assirjani menawarkan kepada kita untuk membaca intisari Tafsir Ibnu Katsir, Fiqhus Sunnah karya Sayyid Sabiq, Al-Iman karya DR. Muhammad Nu’aim Yasin, Muhtashar Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah, Khuluqul Muslim karya Muhammad Al Ghazali, Wanita dalam Pandangan Islam karangan Dr.  Abdul Muta’al Al-Jabari, Ar-Rahiq Al-Makhtum (versi Indonesia : Sirah Nabawiyah dan Sejarah Hidup Nabi Muhammad) yang ditulis Al Mubarakfuri, kitab ini menjelaskan tentang sirah Rasulullah secara sederhana dari lahir hingga beliau wafat.
Selanjutnya, anda lanjutkan dengan membaca Shuwar min Hayatis Shahabah (versi Indonesia: Ensiklopedi Sahabat) karangan Abdurrahman Ra’fat Basya, Madza Khasiral ‘Alam bi Inhithathil Muslimin? (versi Indonesianya : Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam), Min Rawa’i’i Hadharatina (diterbitkan di Indonesia dengan judul Khazanah Peradaban Islam ) karya Dr. Mustafa As-Siba’i, Jami’ul ‘Ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab Al-Hambali, dan Ibadah dalam Islam karya Dr. Yusuf Al Qardhawi.
Keempat, Buku-buku yang Sesuai dengan Spesialisasi Ilmiah Tertentu. Kebanyakan orang-orang yang berkomitmen dengan agama, sangat kurang perhatiaannya dalam masalah ini. Membaca dalam bidang spesialisasi tertentu sangat penting guna meraih tujuan. Seorang dokter harus membaca masalah kedokteran, akuntan harus membaca tentang akuntansi, ekonom harus membaca buku-buku yang membahas tentang masalah ekonomi dan keuangan. Jadi, kita dapat memiliki pemahaman yang menyeluruh, baik dari sisi syariah maupun sisi keduniaannya.
Kelima, Buku tentang Analisis Sejarah. Sejarah sangat penting dan cukuplah sebagai bukti hal itu bahwa sepertiga Al Qur’an adalah sejarah. Sepertiga Al Qur’an berbicara tentang sejarah zaman dahulu, yang tujuannya jelas, yakni mengambil ibrah, tafakkur dengan kejadian, dan mengambil intisari dari sunnatullah dalam penciptaan-Nya di muka bumi.
Dr. Raghib Assirjani memberikan rekomendasi buku sejarah, di antaranya Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, buku Sirah karangan Ibnu Hisyam, Fiqhus Sirah karya Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi, dan Fiqhus Sirah karya Muhammad Al-Ghazali, serta buku-buku tentang sejarah Rasulullah lainnya. Untuk sejarah Khulafa’ur Rasyidin ada buku ‘Itmamul Wafa fi Siratil Khulafa’ karya Muhammad Al-Khudhari Bek.
Buku tentang sahabat Nabi lainnya, Dr. Raghib menyebut, Shuwar min Hayatis Shahabah karya Abdurrahman Ra’fat Basya. Sedangkan buku-buku yang membahas tentang sejarah Islam, ada Madza Khasiral ‘Alam bi Inhithathil Muslimin? (Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam) yang ditulis oleh Abu Hasan An-Nadawi, Min Rawa’i’i Hadharatina karya Dr. Mustafa As-Siba’i, Ad-Difa’ ‘anil Islam (Membela Islam) karya Mustafa Najib.
Selanjutnya, prioritas keenam adalah buku tentang Politik. Ketujuh, Buku tentang Pendapat Orang Lain. Kedelapan, Buku tentang Syubhat Seputar Islam. Kesembilan, Buku tentang Pendidikan Anak. Kesepuluh, Buku tentang Hiburan. (Dr. Raghib Assirjani, Manhajul Hayah, hal. 21)
Muhammad Abduh Tuasikal, dalam artikelnya yang berjudul “Buku belajar Referensi Islam dari Dasar”, di websitenya rumaysho.com, juga memberikan panduan.  Beliau menyebutkan beberapa buku rujukan dari kitab Arab dalam belajar Islam dari dasar. Kitab Arab tersebut sudah banyak terjemahannya dari berbagai penerbit terpercaya di negeri kita.
Beliau mengatakan, mempelajari ilmu secara bertahap tetap dengan belajar langsung dari guru. Namun kita butuh belajar dengan memakai rujukan kitab secara berjenjang. Sehingga ketika belajar dari guru pun demikian, carilah guru yang mengajarkan ilmu dari dasar, setelah itu beranjak pada kitab yang lebih advance (lanjut).
Beliau memberikan contoh kitab-kitab apa yang baiknya kita pelajari. Urutan nomor yang beliau sebutkan di bawah ini adalah tingkatan dari dasar hingga lanjutan.
Kitab Masalah Tauhid:
1.      Tsalatsah Al-Ushul (Tiga Landasan Utama): Syaikh Muhammad At-Tamimi.
2.     Qawa’id Al-Arba’ (Empat Kaedah Memahami Tauhid dan Syirik): Syaikh Muhammad At-Tamimi.
3.      Kitab At-Tauhid: Syaikh Muhammad At-Tamimi.
4.      Kasyfu Asy-Syubuhaat (Menyanggah Syubhat Seputar Syirik): Syaikh Muhammad At-Tamimi.
  
Kitab Akidah:
1.      Ushul As-Sittah: Syaikh Muhammad At-Tamimi.
2.      Lum’atul I’tiqad: Ibnu Qudamah.
3.      Ushul As-Sunnah: Imam Ahmad bin Hambal.
4.      Al-Irsyad ila Shahih Al-I’tiqad: Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan.
5.      Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
6.      Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah: Ath-Thahawi, Syarh: Ibnu Abil ‘Izz.

Untuk rujukan syarh atau penjelasan dari kitab-kitab akidah dan tauhid di atas bisa memakai berbagai kitab penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, guru kami Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan, Syaikh Shalih Alu Syaikh dan Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan.

Kitab Tafsir:
1.      Tafsir Al-Jalalain: Jalaluddin As-Suyuthi dan Jalaluddin Al-Mahalli, dengan catatan (ta’liq): Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri terutama koreksian terhadap Akidah Asma’ wa Sifat.
2.      Al-Mukhtashar fi At-Tafsir, terbitan Muassasah ‘Abdullah bin Zaid Al-Ghanim Al-Khairiyyah.
3.      Tafsir Juz ‘Amma dan Tafsir Beberapa Surat dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
4.      Tafsir As-Sa’di (Taisir Al-Karim Ar-Rahman): Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.
5.      Aysar At-Tafasir: Syaikh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi.
6.      Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim: Ibnu Katsir.
7.      Tafsir Ath-Thabari: Ibnu Jarir Ath-Thabari.

Kitab Fikih merujuk pada Fikih Madzhab Syafi’i:
1.      Safinah An-Najah: Salim bin ‘Abdullah Ibnu Sumair Al-Hadrami Asy-Syafi’i.
2.      Matan Al-Ghayah wa At-Taqrib: Al-Qadhi Abi Syuja’ dengan berbagai kitab penjelasan: Fathul Qarib, At-Tadzhib, Al-Iqna’, Kifayatul Akhyar.
3.      Al-Fiqhu Al-Manhaji: Musthafa Al-Bugha, dkk.
4.      Minhaj Ath-Thalibin: Imam Nawawi.
5.      Al-Majmu’ Syarh Al-Muhaddzab li Asy-Syairazi: Imam Nawawi.
                        
Kitab Fikih dari Ulama Belakangan:
1.      Minhaj As-Salikin: Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.
2.      Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah wa Al-Kitab Al-‘Aziz: Syaikh ‘Abdul ‘Azhim Badawi.
3.      Fiqh As-Sunnah: Sayyid Sabiq.
4.      Shahih Fiqh As-Sunnah: Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim.
5.      Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Muyassarah: Syaikh Husain bin ‘Audah Al-‘Awaysyah.
6.      Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, terbitan Kementrian Agama Kuwait.

Kitab Hadits:
1.      Hadits Al-Arba’in An-Nawawiyyah: Imam Nawawi.
2.      Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam: Ibnu Rajab Al-Hambali.
3.      Bulugh Al-Maram: Ibnu Hajar Al-Asqalani, Syarh: Subulus Salam, Ash-Shan’ani; Minhatul ‘Allam, Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan.
4.      ‘Umdah Al-Ahkam: Syaikh Abdul Ghani Al-Maqdisi, Syarh terbaik dari Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.
5.      Al-Muntaqa Al-Akhbar: Majduddin Abul Barakat ‘Abdussalam Ibnu Taimiyyah Al-Harrani (Jadd Ibnu Taimiyah), Syarh: Nail Al-Authar, Imam Asy-Syaukani.
6.      Kutub As-Sab’ah: Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Jami’ At-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Abu Daud, Sunan An-Nasai, Musnad Al-Imam Ahmad.

Kitab Sirah Nabawiyah:
1.      Ar-Rahiq Al-Makhtum: Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri.
2.      Zaad Al-Ma’ad: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
3.      Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah: Imam At-Tirmidzi.

Kitab Tazkiyatun Nufus dan Adab:
1.      Riyadh Ash-Shalihin, Imam Nawawi.
2.      Syarh (penjelasan) terbaik dari Kitab Riyadh Ash-Shalihin:
3.      Nuzhatul Muttaqin: Musthafa Al-Bugha dkk.
4.      Bahjatun Nazhirin: Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali.
5.      Syarh Riyadh Ash-Shalihin: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
6.      Kunuz Riyadh Ash-Shalihin (terlengkap 22 jilid).

Kitab Akhlak:
1.      Adab Al-Mufrad, Imam Bukhari.

Syarh terbaik dari Adab Al-Mufrad:
Syarh Shahih Al-Adab Al-Mufrad: Syaikh Husain bin ‘Audah Al-‘Awaysyah.
Rassyul Barad Syarh Al-Adab Al-Mufrad: Syaikh Muhammad Luqman As-Salafi.

Kitab Amalan:
1.      Lathaif Al-Ma’arif: Ibnu Rajab Al-Hambali.
2.      Al-Adzkar: Imam Nawawi.

Kitab Dosa Besar:
1.      Al-Kabair, Imam Adz-Dzahabi.

Kitab Sejarah Para Ulama:
1.      Siyar A’lam An-Nubala, Imam Adz-Dzahabi.

Kitab Bahasa Arab (Nahwu dan Sharaf):
1.      Al-Muyassar fi ‘Ilmi An-Nahwi: Aceng Zakariya.
2.      Al-Muqaddimah Al-Ajurromiyyah: Muhammad bin Muhammad bin Aajurroma Ash-Shinhaji.
3.      Mukhtarat Qawai’id Al-Lughah Al-‘Arabiyyah: Ustadz Aunur Rofiq Ghufran.
4.      Mulakhash Qawa’id Al-Lughah Al-‘Arabiyyah: Fuad Ni’mah.

Selain itu, kata Muhammad Abduh Tuasikal, ada pula berbagai kitab dalam bidang tafsir, keadah tafsir, ilmu mutshalah hadits, ilmu ushul fikih, ilmu qawa’idul fikih yang merupakan ilmu alat yang bisa membantu dalam menguasai ilmu pokok.
Beliau memberi nasehat:
“Semoga bermanfaat. Silakan cari buku tersebut dan belajarlah langsung dari seorang guru, itu cara terbaik.”
MasyaAllah, alangkah beruntungnya kita jika mampu menyelesaikan buku-buku yang direkomendasikan oleh para ulama di atas. Semoga kita semua mendapat curahan warisan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu ilmu yang bermanfaat dari para ulama. []
Penulis: Saeful R.

Komentar

  1. MasyaAllah, semoga bisa mempelajari, memahami, dan mengamalkannya, Aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mutiara dari Nusa Laut (Jejak Juang Martha Christina Tiahahu)

Apakah Yesus Anak Allah ?

FENG SHUI; ANTARA ILMIAH DAN MITOS